Bojonegoro | Lensapewarta.com, – Kolaborasi antara alam dan teknologi, sepertinya sangat cocok bagi petani milenial di Kabupaten Bojonegoro saat ini. Seperti yang diterapkan oleh Fatkul Ilma, yakni petani sekaligus pendiri “Gubuk Edukasi Djoyo Tani” yang kian hari kian dikenal luas sebagai sosok inovatif.
Ilma sebutan akrab, dirinya telah mengaplikasikan smart farming dan membuat Greenhouse khusus untuk menanam melon. Lokasi produksi tersebut berada di Dusun Pesantren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas. Menurutnya, Greenhouse miliknya adalah menjadi satu-satunya Greenhouse yang ada di sana.
Kini, berkat keuletannya, Ilma mampu mengajak warga desa sekitar nya untuk bergotong-royong membangun Greenhouse. Dirinya juga mengatakan bahwa jenis MELON tersebut ada dua, seperti Sweetnet dan Glamour Sakata.
“Untuk jenis melonnya ada dua. Pertama Sweetnet dari Thailand dan jenis Glamour Sakata dari Jepang,” Ucap Ilma.
Ilma menambahkan, pada tanggal 17 hingga 25 Juli 2023 emarin, dirinya telah melakukan Open House perdana. Open Hause tersebut bertajuk “Petik Melon Premium” yang diambil langsung dari kebun.
Dirinya juga bercerita tentang prosesi penanaman yang simpel dan mudah tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan serbut kelapa. Dikatakan, teknologi yang digunakan yaitu melalui teknologi bernama Smart Farming yang artinya, semua sistem otomatis bisa dikendalikan dari jarak jauh. Cara kerja Smart Farming melalui sistem irigasi tetes dan spray embun.
“Keren kan jadi petani milenial ? sebab dituntun harus punya terobosan baru, agar para petani muda milenial tidak kalah bersaing,” cetuknya.
Ia berharap, para petani khususnya petani muda, jangan malu untuk menjadi petani. Menurutnya, petani sekarang tidak harus kotor dan harus di sawah. Petani sekarang juga bisa berdasi dan berseragam seperti pejabat kantoran.
Tak lupa disampaikan pesan untuk pemerintah kabupaten Bojonegoro agar terus mendukung petani muda, baik itu dukungan secara pendampingan di lapangan maupun dukungan secara finansial. Dari pengakuan llma, bahwa petani milenial di Bojonegoro banyak dan keren-keren. Pemerintah tinggal memoles dan meng-konsep ke depannya bagaimana dan di arahkan kemana, disebab, tanpa adanya petani, ketahanan pangan akan terancam. {red}
sumber : Bojonegorokab.go.id