Bojonegoro | Lensapewarta.com,- Ada sekitar 28 Gunungan hasil bumi di berbagai kecamatan yang ada di Bojonegoro tadi malam meriahkan suasana alun-alun kota Bojonegoro dengan diiringi gemerlapnya lampu dan disertai panggung hiburan membuat alun – alun dipadati manusia.
Sangking banyaknya manusia, sehingga gunungan yang di kirab dari pendopo Malowopati hampir tak ada ruang/celah untuk menuju tengah alun – alun.
Acara giat kirab Gunungan atau kaya praja tak lain adalah bentuk menyambut Hari Jadi kabupaten Bojonegoro (HJB) yang ke 346 yang dihadiri oleh pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro.
Dalam sambutan nya, Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto secara khusus menyapa masyarakat kabupaten Bojonegoro yang memadati alun-alun. Ia harapkan HJB bisa menjadi hari berbahagia untuk seluruh masyarakat Bojonegoro.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para camat dan kades yang berpatisipasi membawa gunungan demi memeriahkan HJB. Dan semua warga Bojonegoro yang hadir di sini bisa berbahagia, demikian juga para pedagang juga bisa berbahagia,” ucap PJ Bupati diatas panggung.
Selain itu, PJ Bupati juga menyampaikan dalam HJB tahun ini bisa membuat masyarakat luas bersama-sama melestarikan, mengembangkan, mengapresiasi kekayaan budaya lokal. Sehingga masyarakat semakin bangga akan jati diri Bojonegoro.
“Semoga event tahunan ini semakin banyak dan menjadi daya tarik Bojonegoro. Saya sampaikan apresiasi pada pimpinan Exxon Mobil yang membantu UMKM,” imbuhnya.
Tak lupa disampaikan juga oleh Pj Bupati untuk mengajak masyarakat Bojonegoro guna mendukung UMKM. Disebab, UMKM adalah bagian sangat penting dalam pergerakan perekonomian yang ada di Bojonegoro.
Adapun tiga prosesi dalam perayaan HJB ke-346. Pertama, pengambilan api abadi dan kedua penyemayaman api abadi, ketiga grebeg berkah. Menurut pendahulu pengambilan api abadi ini menggambarkan upaya memupuk semangat dan tekad dari api yang tak kunjung padam.
Sementara prosesi kirab hasil bumi disertai grebeg berkah, yaitu menunjukkan kesuburan yang ada di tanah Bojonegoro. Dan semua hasil sumber daya alam ini harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Bojonegoro.
“Mudah-mudahan kegiatan malam ini bisa menjadi keberkahan dan menjadi ladang ibadah dan titik pergerakan kemajuan ekonomi di Bojonegoro,” Pungkas PJ. (rAs)