Bojonegoro | Lensapewarta.com, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Perencanaan Pendapatan Daerah (Bappeda) menggelar Bimtek Pemutakhiran Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah (Damisda), Selasa (28/11/23) di Ruang Angling Dharma Gedung Pemkab Bojonegoro.
Kegiatan tersebut dirangkai melalui sosialisasi Integrasi Damisda dengan aplikasi Sibantu. Hadir juga PJ Bupati Bojonegoro Adrianto.
Dalam sesi acara, Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto menuturkan, bahwa ditubuh pemkab saat ini juga melakukan updating data Damisda untuk tahun 2023. Menurutnya, didalam perencanaan yang baik harus memiliki data yang baik.
Dari data akurat dan lengkap tersebut, diperlukan untuk memastikan hasil pembangunan di Bojonegoro yang notabene nya tepat sasaran. Agar nantinya bisa dirasakan oleh masyarakat terkhusus yaitu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dengan hal demikian, Pj Bupati berharap data Damisda menjadikan instrumen untuk mengentaskan kemiskinan di Bojonegoro. “Dengan adanya updating data, perlu koordinasi dengan BPS dan dilakukan konsolidasi antara Pemkab Bojonegoro dengan data yang masuk ke data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE),” ungkapnya
PJ juga menambahkan, dalam kaitan tersebut ada beberapa poin penting. Point pertama yakni indikator kemiskinan. Indikator tersebut agar pemerintah bisa memiliki database yang akurat. “Kedepan harus ada updating dan pengecekan kembali melalui indikator yang sesuai,” imbuh PJ Bupati
Selain itu, PJ Bupati Bojonegoro menekankan agar didalam updating juga perlu dipastikan orang yang di dalam database agar bisa dievaluasi dalam upaya pengentasan kemiskinan. “Jika sudah tidak layak (sudah mampu) perlu mutasi keluar dari data Damisda. Harapannya tentu semakin berkurang. Updating berapa banyak masyarakat yang harus keluar dari Damisda,” jelasnya.
Sebelum usai pidato, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menandaskan, pemerintah terus memperkuat database Damisda dan perumusan kebijakan yang memiliki database yang baik.
Dalam pengisian database perlu pelatihan. Sebab, para operator desa/kelurahan yang mengisi database dan melakukan perbaikan/updating. Mereka yang paham akan mengerti bagaimana pengisian database menjadi faktor penentu keakuratan dan keandalan Damisda.
Sementara, dari Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro Anwar Mukhtadlo menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan menyamakan persepsi terkait updating data dan akan ditetapkan desa/kelurahan agar lebih tepat dan terukur. Selain itu, penajaman penggunaan damisda sebagai data acuan pensasaran program.
“Tujuannya, penajaman Damisda sebagai tujuan sasaran dan updating data semester II. Data Damisda Kabupaten Bojonegoro Semester I 2023 telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati nomor 188/280/KEP/412.013/2023 tentang Penetapan dan Perangkingan Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah dan Miskin Ekstrem Semester I. Adapun jumlah data kemiskinan yang ditetapkan sebanyak 54.008 KK atau ekuivalen dengan 153.401 jiwa,” paparnya.
Selain Pj Bupati, hadir juga sebagai narasumber yakni Sekretaris Daerah, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda, Kepala Dinas kominfo, Kepala Dinas PMD. Turut hadir juda kepala OPD, operator desa/kelurahan di 14 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, camat, serta BPS. (Red)