PB- Sebagai salah satu Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, Yan Christian Warinussy melihat Hasil perkembangan kegiatan masa kampanye jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif Tahun 2024 dikabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat cukup menarik.
maksud menarik dari saya, adalah begitu banyak bertaburan spanduk- spanduk serta baliho-baliho para calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manokwari, Dihampir seluruh wilayah Di- Ibukota Kabupaten Manokwari yang konon dijuluki sebagai Kota Injil dan kota peradaban Orang Papua, yaitu Manokwari.
Wajah- wajah yang terpampang dispanduk baliho tersebut ada yang sudah dikenal oleh masyarakat dimanokwari, tapi cukup banyak yang merupakan wajah baru yang belum sama sekali dikenal di kota Injil ini. Bahkan mayoritas adalah Orang non Papua yang belum banyak diketahui kiprah dan keterlibatan mereka dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di Manokwari dan sekitarnya. Ujar Warinussy
Sehingga menurut pandangan saya sebagai seorang Pembela HAM bahwa sangat dilakukan pemahaman rakyat pemilih di Manokwari terhadap rekam jejak para calon legislatif (caleg) tersebut. Pemahaman dapat diperoleh rakyat pemilih apabila para caleg tersebut mengemukakan konsep- konsep pemikiran mereka tentang aspek kehidupan sosial kemasyarakatan yang dapat mereka perjuangkan kelak di parlemen lokal seperti DPRD Kabupaten Manokwari ataupun juga di DPR Papua Barat maupun di tingkat pusat di DPR RI dan DPD RI.
Rakyat pemilih juga mesti tidak mudah terpengaruhi untuk memilih caleg- caleg yang mudah mempengaruhi keterpilihan dengan cara- cara busuk dan kotor, misalnya melalui politik uang (money politic). Hal ini pula dapat diduga terjadi dengan adanya caleg yang menggunakan uang aspirasi politik rakyat untuk membuat sejumlah pernak- pernik Natal dan Tahun Baru di sejumlah wilayah pemilihannya kelak dengan diiming- imingkan rakyat akan memilihnya pada pemilu legislatif 14 Februari 2024 mendatang ?
Yang seperti ini seyogyanya dikawal oleh rakyat pemilih, termasuk para pemantau Pemilu maupun lembaga pengawas pemilu seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Kabupaten Manokwari dan Provinsi Papua Barat. Saya juga mendorong rakyat pemilih di Kabupaten Manokwari dan Provinsi Papua Barat untuk lebih Kristis dan Argumentatif dalam menilai setiap caleg yang hendak “menawarkan” dirinya pada masa kampanye pemilu legislatif Tahun 2024 mendatang saat ini. Ungkap Yan Christian Warinussy Orang Asli Papua
Rakyat pemilih tidak boleh terjebak dalam lingkaran nepotisme dan kolusi semata. Tetapi rakyat pemilih mesti mampu menilai dan memberi kepercayaan suara dan aspirasi politiknya pada caleg-caleg yang benar memiliki konsep dan cara menterjemahkan secara praktis konsep tersebut pada aras legislasi dan finansial serta dapat dikawal atau diawasi atau dikontrol pada tingkat aktualisasinya kelak.