BOJONEGORO || TRANSISI NEWS – Sumber mata air di Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro tak hanya dikelola menjadi tempat wisata yang menarik. Pemerintah desa setempat, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Ngunut telah mengolah air tersebut untuk kebutuhan air bersih warga sehari-hari.
BUM Desa Ngunut selama ini telah mengelola unit air bersih di dua titik sumur sebagai Perusahaan air minum (PAM). Hingga kini, PAM Desa Ngunut telah mengalir dan menyuplai kebutuhan air bersih sebanyak 150 kepala keluarga (KK). Dengan adanya PAM Desa ini, masyarakat Desa Ngunut bisa mendapatkan air bersih dengan harga lebih terjangkau.
Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Ngunut, Tungga, BUM Desa Mekar Bimo Desa Ngunut memiliki empat unit usaha. Diantaranya, Wisata Grogoland yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Ngunut dan telah menjadi unggulan desa. Kemudian, unit air bersih yang saat ini telah dikelola menjadi PAM Desa. “Selanjutnya, usaha sewa terop dan simpan pinjam. Untuk simpan pinjam saat ini sudah dibekukan,’’ terangnya.
Lebih lanjut Sekdes Ngunut menjelaskan, dua titik sumur PAM Desa dibangun pada tahun berbeda. Titik pertama dibangun pada 2019 menggunakan dana desa sekitar Rp 300 juta. Titik pertama tersebut berhasil menyuplai air bersih bagi 100 KK. Kemudian, titik kedua dibangun pada 2022 dari corporate social responsibility (CSR) senilai Rp 350 juta. ‘’Titik kedua sumur PAM ini mengairi 50 KK,’’ terangnya.
Dia menyampaikan, dengan adanya PAM Desa Ngunut, warga tinggal membayar sekitar Rp 35.000 hingga Rp 50.000 per-bulan. Dengan adanya unit usaha ini, warga bisa merasakan air bersih dengan harga terjangkau. ‘Saat musim kemarau, truk-truk tangki mengambil airnya juga dari Desa Ngunut. Untuk disalurkan ke daerah-daerah terdampak kekeringan. Jadi, manfaatnya tidak hanya dirasakan masyarakat di Desa Ngunut saja,’’ tuturnya.