BOJONEGORO || TRANSISI NEWS – Guna menekan kenaikan harga bahan pokok yang terus naik di pasaran, serta dalam rangka melakukan pemerataan stok bahan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bojonegoro menggelar Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh. Langkah ini dilakukan di berbagai titik wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah, yang juga Ketua TPID Bojonegoro menyampaikan bahwa Pasar Murah Ba’da Subuh telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali. Kegiatan ini akan terus dilaksanakan di berbagai titik wilayah Bojonegoro.
“Operasi Pasar ini akan digelar 28 kali dan sudah dilaksanakan 7 kali,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sekda Bojonegoro menjelaskan pada setiap titik disediakan beras sekitar 2 ton, minyak goreng 240 liter, gula 200 kilogram dan beberapa produk lainnya. Dan semua masyarakat boleh membeli, diutamakan yang kurang mampu dengan pembelian maksimal 1 hingga 2 paket beras.
“Jadi per orang dapat membeli 10 kilogram beras,” tandasnya.
Dengan dilaksanakanya Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh ini diharapkan bisa memberikan masyarakat keterjangkauan harga. Yakni dengan harga bahan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Kegiatan ini digelar bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) dan juga Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Sumberrejo.
“Selaku Sekda, Ketua TPID dan juga Ketua BKMM, setiap pelaksanaan Pasar Murah Ba’da Subuh saya hadir di lokasi menyampaikan bahwa pemerintah hadir untuk memakmurkan masjid, maka bekerjasama dengan Bulog, Kemenag, DMI, dan Bumdesma untuk bersama-sama melaksanakan program pemerintah dalam pengendalian inflasi dan menjual beras murah,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Bumdesma Sumberrejo, Achmad Muis menyampaikan bahwa adanya Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh ini disambut antusias oleh masyarakat. Bahkan di setiap titik yang sudah dilaksanakan beras 2 ton yang disediakan selalu habis.
“Karena ini sudah MOU dengan Bulog, kita hanya bisa menjual beras tersebut sebanyak 2 ton setiap titik,” jelasnya.
Muis menjelaskan, sesuai instruksi Sekretaris Daerah selaku Ketua TPID, Bumdesma selaku penyalur tidak boleh menjual dengan harga mahal. Kalau beras HET dari Bulog per kilogram Rp10.900 kita jual Rp10.700 per kilogram, jadi per zak isi 5 kilogram dijual Rp53.500 namun ada juga yang dijual Rp54.000.
“Kita melakukan penyalurnya saja, karena Bumdesma Sumberrejo ini lengkap perizinannya, maka dari itu kita ditunjuk jadi rekanan beras murah itu. Bahkan DMI kecamatan Kedungadem antusiasnya luar biasa hingga memberikan subsidi untuk gula dan minyak dan dijual di bawah harga pasar,” pungkasnya.