BOJONEGORO || TRANSISI NEWS – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, terus menggelar operasi pasar dan pasar murah tahun 2024. Langkah ini diambil guna menyikapi kenaikan harga bahan pokok yang terus berlanjut agar beban masyarakat berkurang.
Pada Senin (4/3/2024), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar rapat. Rapat menindaklanjuti adanya angka inflasi Kabupaten Bojonegoro pada Februari 2024 mencapai 4,45%, lebih tinggi dari angka inflasi Provinsi Jawa Timur di Februari, yaitu 2,81%. Sehingga, kegiatan operasi pasar dan pasar murah sangat penting guna menanggulangi potensi peningkatan inflasi yang berkelanjutan.
Sekretaris Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah menjelaskan bahwa mulai tahun 2024, Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam daerah yang menjadi objek survei Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Pada 2024 ini, Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam daerah yang menjadi objek survei IHK oleh BPS. Oleh karena itu, kita harus up to date terhadap kenaikan harga bahan pokok. Kegiatan pasar murah ini tidak hanya bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga untuk mencegah kenaikan inflasi,” ujarnya saat memimpin rapat TPID.