Opini  

Meski dihujani Serangan Sembako, Yang Penting Sosok Pilihan Ideal Kita Tetap Mantap Tidak Tergoyah

admin
20241123 085832

Lensa Pewarta News

Oleh : Gok Ras

Saat ini adalah hari-hari terakhir untuk membicarakan proses pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah : Gubernur, Bupati dan Walikota dengan wakil atau pasangannya masing-masing secara serentak pada 27 November 2024 di semua daerah seluruh Indonesia.

Pilkada serentak tahun 2024 adalah untuk yang pertama dilaksanakan oleh Indonesia, sehingga akan menjadi perhatian dan pengalaman yang akan tercatat dalam sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik atau justru sebaliknya lebih buruk dan memilukan hati akibat kecewa oleh pesertanya yang tidak jujur dan tidak sportif menjadikan Pilkada sebagai pesta demokrasi bagi rakyat.

Realitasnya memang, sudah menunjukkan gejala kecurangan yang bakal terjadi lebih fulgar dengan perilaku yang abai terhadap etika, moral dan akhlak mulia manusia yang harus tetap dijaga, lantaran ingin memaksakan kemenangan dengan berbagai cara waktu kampanye membagi Sembako dengan cara terang-terangan untuk memenangkan pasangan calon kandidat tertentu untuk membangun kekuasaan berlanjut pada periode berikutnya.

Karena itu dapat segera dipastikan model serangan fajar pada beberapa saat sebelum pencoblosan dilakukan di pagi hari penentuan bagi pemilih akan ada semacam gelontoran dana pamungkas untuk lebih dapat memastikan kepada rakyat yang mau memberikan suara sebagai pemilih untuk calon kandidat tertentu dari tim suksesnya berupa uang.

Akibat perilaku seperti itu sudah menjadi bagian dari cara untuk memperoleh kemenangan dalam Pilkada sebelumnya, maka tidak ada pilihan terbaik untuk menghindarinya kecuali menerima saja pemberian dana itu — seperti gelontoran Sembako yang sudah menjadi bagian dari budaya dalam politik uang di Indonesia, sebaiknya diterima saja dengan cara yang lebih bijak, tanpa harus mengalihkan sosok ideal yang menjadi pilihan sebagai calon kepala daerah yang dapat dipercaya akan mengemban amanah rakyat.

Jadi, gelontoran Sembako dan sejenis bingkisan hingga amplop berisi uang saat serangan fajar dilakukan untuk memenangkan calon tertentu yang diunggulkan dalam Pilkada serentak tahun 2024, tidak perlu sampai mengubah sikap pilihan kita yang sudah mantap untuk diberikan kepada calon tertentu yang dapat dipercaya dan diyakini kelak sungguh konsisten istiqomah mau dan ikhlas menjalankan amanah rakyat. Sebab gelontoran sembako dan serangan fajar saat Pilkada tahun 2024 belum dan tidak ada jaminan dari pihak penyelenggara maupun petugas yang berwenang tidak akan terjadi dan tidak dilakukan seperti saat Pemilu maupun Pilkada di Indonesia sebelumnya. Karena itu yang terpenting adalah menjaga konsistensi serta komitmen dari diri kita sendiri untuk tetap memilih calon kepala daerah yang terbaik hendak memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan diri pribadinya atau keluarga maupun partai yang telah mengusungnya.

Seperti ibarat anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, sikap kita dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Indonesia tetap tegar pada sosok ideal pilihan terbaik yang telah menjadi ketetapan dalam pilihan kita. Sehingga gelontoran sembako yang deras berikut serangan fajar yang gencar itu tidak akan pernah menggoyah sikap pilihan kita yang telah mantap untuk kandidat yang serius hendak berjuang dan mendengar aspirasi rakyat. Bukan mereka yang mengusung beban partai, atau kepentingan pribadi dan kelompoknya semata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *