Mimpi Besar Untuk Kemajuan Bangsa Tersendat Penguasa

admin
20250223 191552

Lensa Pewarta News

Reporter : Red/Ras

Bojonegoro | Pria kelahiran Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai jurnalis di media online Lensapewartanews.com dengan akrab dipanggil Gok Ras memiliki mimpi besar untuk kemajuan bangsa.

Namun, ia kerap merasa terjebak dalam jurang pemisah antara idealisme dan realitas. Dan mimpi-mimpi besarnya seakan kandas di hadapan kenyataan pahit yang tak kunjung berubah.

Disebab, ia hanya seorang jurnalis yang terikat dengan sepakat netralisme dan sebagai kontrol sosial saja, bukan seorang pengamat politik, aktivis, apalagi seorang pejabat tinggi. Namun sebagai jurnalistik ia hanya menyuarakan hati nuraninya lewat karya tulis.

“Indonesia itu dibangun atas keberagaman, harusnya menjadi kekuatan, bukan sebagai pemisah. Akan tetapi, mengapa perbedaan tersebut malah jadi senjata untuk saling menjatuhkan ?,” Ucapnya sambil menampakan raut wajah yang penuh keprihatinan.

Ia juga menilai, bahwa perbedaan yang ada di Indonesia malah kerap disalahgunakan untuk kepentingan politik dan kekuasaan. Ruang demokrasi yang seharusnya menjadi wadah bagi semua suara, malah terasa sempit bagi bangsanya. Sehingga, pandangan sebelah mata dan penghindaran pun dari para pengambil keputusan semakin menguatkan rasa putus asa.

Ia pun juga pernah mencontohkan gagasan-gagasan yang ia tawarkan lewat karya tulisnya untuk kemajuan bangsa, tak pernah mendapat tanggapan serius. Bahkan suara lewat karya tulis sebagai fakta malah dihadapkan dengan buzer dan diredam oleh hiruk pikuk politiknya yang sarat dengan kepentingan pribadi.

“Sejatinya, media juga punya peran untuk menentukan masa depan bangsa. Namun, di mana ruang untuk menyampaikan peran itu,” sentilnya dengan nada getir.

Lebih lanjut Gok Ras juga berpendapat, kondisi saat ini semakin memperparah kesenjangan sosial. Kesenjangan antara kaya dan miskin semakin melebar, sementara akses pendidikan dan kesehatan yang layak masih menjadi mimpi bagi sebagian besar rakyat.

Katanya, ini sudah saatnya menjadi bom waktu bagi bangsa. Jika tidak ada solusi konkret untuk mengatasi ketimpangan sosial, kita bisa terjebak dalam konflik horizontal.

Kemudian Gok Ras juga mendesak para pemimpin untuk lebih peka terhadap kesulitan rakyat. Mereka harus turun langsung ke lapangan dan mendengar aspirasi rakyat. Jangan hanya duduk manis di kantor dan sibuk dengan kepentingan pribadi.

“Rakyat butuh pemimpin yang amanah, jujur, dan berpihak kepada rakyat,” tegasnya.

Gok Ras pun tidak berharap banyak. Dirinya hanya ingin menyuarakan hati nurani rakyat biasa lewat karya tulis, Semoga suara karya tulisnya bisa tersampaikan, dan menjadi titik balik bagi para pemimpin untuk benar-benar berjuang untuk rakyat. Masa depan bangsa ada di tangan mereka-mereka.

Baner iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ojo di copast cuk !!