Legenda Makhluk Sakral Bengawan Solo ‘KALI KENENG’

admin
Oplus 131072
Oplus_131072

Lensa Pewarta News

Oleh : Gok Ras

Legenda Makhluk Sakral Bengawan Solo tepatnya di Kali Keneng yaitu sebuah sungai kecil yang airnya mengarah ke hulu Bengawan Solo. Aliran air Kali Keneng ini juga  dihimpit dua desa, antara desa Sranak dan desa Banjarsari, desa yang sama – sama ber-kecamatan Trucuk di kabupaten Bojonegoro ini masih di percayai bahwa kali Keneng tersebut ada penghuninya.

Di tengah kegelapan malam, di mana cahaya bulan tidak mampu menembus kabut tebal yang menghiasi obrolan orang-orang di warung pinggir Bengawan Solo kelurahan Ledok Kulon, terdengar desas-desus tentang keberadaan makhluk sakral yang menghuni sungai (sebut saja Kali Keneng) yang terkenal itu. Makhluk itu dikenal sebagai “Ratu Sri Huning”.

Menurut legenda, Sri Huning adalah seorang putri cantik yang hidup di zaman kerajaan kuno. Ia memiliki kekuatan supernatural yang memungkinkannya mengendalikan air dan makhluk yang hidup di dalamnya.

Ceritanya. Suatu hari, Sri Huning itu jatuh cinta dengan seorang pemuda yang berasal dari desa seberang sungai. Namun, cinta mereka tidak direstui oleh orang tua Sri Huning, yang menginginkannya menikah dengan seorang pangeran dari kerajaan kuno yang sekarang menjadi desa di salah satu kabupaten Tuban.

Dengan asmara yang menggebu tanpa logika, Sri Huning itu tidak mau menyerah dan memutuskan untuk melarikan diri dengan kekasihnya. Mereka berdua berenang menyeberangi sungai di saat itu meluap airnya meluap, tapi sayangnya, mereka tidak berhasil menjangkau dataran seberang. Merekapun akhirnya tenggelam di tengah sungai dan meninggal dunia hingga kedua jasad tersebut tidak di ketemukan.

Singkat cerita, sejak itu, roh Sri Huning itu dipercaya menghuni sungai Bengawan Solo, menjadi Ratu Bengawan. Ia memiliki kekuatan untuk mengendalikan air dan makhluk yang hidup di dalamnya.

Orang-orang di sekitar Bengawan Solo percaya bahwa Ratu Bengawan masih menjaga sungai itu dan makhluk yang hidup di dalamnya. Mereka juga percaya bahwa Ratu Bengawan memiliki kekuatan untuk memberikan berkah dan perlindungan kepada mereka yang menghormatinya.

Namun, ada juga yang percaya bahwa Ratu Bengawan memiliki sisi gelap. Mereka percaya bahwa ia dapat menjadi marah dan menghukum mereka yang tidak menghormatinya atau yang mencemari sungai itu.

Hingga hari ini, legenda Sri Huning atau Ratu Bengawan masih hidup di tengah masyarakat sekitar tepi bantaran sungai Bengawan Solo. Orang-orang masih percaya bahwa makhluk sakral itu masih menjaga sungai itu dan makhluk yang hidup di dalamnya. Dan orang menyebut sungai itu menjadi nama ‘Kali Keneng’.

Apakah Anda percaya pada legenda Ratu Bengawan Sri Huning? Atau apakah Anda memiliki pengalaman yang tidak biasa di Bengawan Solo? Ceritakan lah pengalaman Anda! melalui link lensapewartanews.com dan cerita anda akan di tayangkan.

Sumber cerita versi : Suwono Tokoh masyarakat Ledok Kulon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ojo di copast cuk !!